Perjalanan kali ini adalah naik-naik ke puncak gunung, dan gunung yang akan didaki adalah Gunung Gede kembali, ini adalah pendakian yang ke 3 kalinya ke Gunung Gede. Lumayanlah buat mengisi liburan sabtu minggu.Pendakian kali ini saya bersama temen-temen dari Petualang 24, sebagian memang sudah ada yang pengalaman naik gunung tapi sebagian lagi ini adalah pengalaman pertama mereka dalam naik gunung, karena alasan inilah kenapa gunung Gede jadi pilihannya.
|
Full Team |
Perjalanan kami mulai hari Jum’at malam berkumpul diterminal Kp. Rambutan, naik bis menuju ke Cipanas. Sekitar jam 2 subuh kami sampai di Cipanas dan langsung disambut oleh temen-temen dari Bandung yang sudah datang terlebih dahulu. Sambil menunggu Bapak Yadi (orang yang membantu kami dalam mengurus surat izin/simaksi ke Gn. Gede), sebagian ada yang berbelanja perlengkapan makanan, ke toilet, dsb. Tidak lama kemudian orang yang ditunggupun datang, surat sudah ditangan dan angkotpun sudah menunggu untuk membawa kami menuju Gn. Putri.
Yapss,,kami akan melewati jalur Gn. Putri dalam mendaki kali ini, walaupun tracknya sedikit terjal tapi jaraknya tidak panjang. Jam 3 subuh kami naik angkot menuju ke Gn. Putri, setengah jam perjalanan sampai di tempat tujuan. Istirahat sebentar kemudian langsung menuju ke warung makan, isi perut sebelum mulai mendaki. Saat azan subuh berkumandang, kami menuju Pos 1 di Gn. Putri, yang muslim menunaikan sholat setelah itu registrasi, dan berangkaaaattt…
|
|
Perjalanan pun dimulai |
|
Pendakian ini terbilang sangat santai, tidak mengejar waktu, kami benar2 menikmati setiap langkah. Hampir 5 jam kami mendaki melewati jalur Gn. Putri dan akhirnya kami sampai ke tujuan awal kami, yaitu Surya Kencana, sebuah lapang yang begitu luas dimana begitu banyak sekali pohon-pohon edelweis tumbuh, angin yang sejuk benar-benar menyenangkan.
|
Uppsss itu Pak TL lagi ...(Sensor) ........ |
Sejak siang kabut selalu datang, membuat udara semakin dingin. Sayang sekali karena musim panas, mata air disini kering, hanya sedikit air yang mengalir, itu membuat kami harus mengantri dengan pendaki lainnya terlebih dahulu saat akan mengisi air. Musim kemarau membuat mata air di Surya Kencana cuman sedikit mengeluarkan air, ditambah lagi persediaan air yang kami bawa juga sedikit.
|
spot udah di dapet,, saatnya mendirikan tenda |
Siang kami sudah mendirikan tenda, sebagian tidur, sebagian ada yang menikmati suasana di Surya Kencana, hingga malam tiba kami habiskan malam dengan bermain kartu di dalam tenda. Sayang sekali, tiba-tiba hujan datang.
|
Penampakan |
Pagi tiba, kami semua terbangun saat matahari sudah terbit, saat udara sudah mulai hangat. Bermain, berlari menghangatkan tubuh. Dan saat adu lari, sang TL pun terjatuh dan terjadilah luka,,hahahaaa (Pelajaran: Jangan pernah berlari di tanah yang tidak datar.)
Kembali ke tenda dan menyiapkan makanan, saatnya sarapan pagi. Menu kali ini adalah nasi, abon, telor + sosis didadar, kornet + telor.. Menu yang sangat simple sekali dan praktis.
|
Inilah tim Masak dan menu masakannya |
|
This it |
Setelah makan dan perut kenyang, saatnya berbenah-benah, merapihkan semuanya, tenda, sleeping bed, peralatan masak dan makan, karena kita siap kembali untuk mendaki menuju puncak gede.
Dari Surya Kencana menuju Puncak Gunung Gede Cuma butuh waktu 1 jam saja, kami sudah sampai di puncak, tepat jam 12 siang, untung saja matahari tidak terlalu terik jadi cukup nyaman berada dipuncak gunung jam segitu.
|
Menuju Puncak Gunung Gede |
|
Daaaan,, inilah dia.. |
|
salah satu sudut di puncak |
Setelah puas2 berfoto-foto dipuncak, kami akhirnya turun, jalur yang kami lewati adalah jalur Cibodas. Jalur ini kami melewati turunan setan, beberapa curug, diantaranya curug …, hot spring (air panas belerang). Jalur Cibodas memang lebih menarik ketimbang Jalur Gn. Putri, banyak yang bisa kita nikmati namun jaraknya lebih panjang.
|
Tanjakan setan, eh turunan setan |
|
Istirahat lagi di Kandang Badak |
|
Tentunya harus selalu absen sama Ilahi :) |
|
Hot Spring |
Jam 7 malam kami sampai dibawah, waktu yang sangat lama untuk untuk turunan dari puncak hal ini disebabkan karena kami menghabiskan waktu di Curug Cibeureum, sesampainya di bawah kamipun langsung istirahat di warungnyaMang Idi, warung Mang Idi adalah warung langganan bagi para pendaki. Setelah kami makan malam, saatnya pulang menuju Jakarta.