Pendakian ini terbilang dadakan dan cepat, kurang dari seminggu untuk mempersiapkan semuanya. Niat dan keinginan yang kuatlah kami bisa melakukan ini,halah. Gunung Papandayan memang tidak setinggi gunung lainnya yang ada di Jawa Barat, tapi kalau untuk pemandangannya Papandayan emang jagonya. Tidak hanya pemandangan yang indah yang disuguhkan oleh Papandayan tapi udara yang begitu dingin juga akan menyapa hingga ketulang rusuk. hahahaaaa
Berangkat malam menuju Garut, dan sampai subuh di terminal Garut, kami menuju mesjid untuk menghadap Ilahi. Setelah melakukan sujud syukur, kamipun bergegas mencari sarapan. Lapaaarrrr...
Setelah sarapan langsung mencari angkot dan kami berangkat menuju Papandayan. Kurang lebih 2jam perjalanan dari terminal Garut menuju parkiran Papandayan, dengan jalan yang rusak dan debu. Sampai di lapangan parkir Papandayan, kami langsung disambut oleh dinginnya udara dan sinar matahari pagi.
|
Parkiran di Papandayan |
|
mari berfoto untuk sebelum naik |
Registrasi dulu sembari siap-siap untuk mendaki. Dan akhirnya pendakian pun dimulai.
|
Saat tanjakan pertama |
|
Melewati bukit |
|
Perjalanan yang ditempuh |
|
Eksis dulu |
|
Puncak 1 Papandayan |
Siang hari ditengah matahri sedang terik-teriknya, kami sudah sampai di tempat dimana kami akan bermalam, dan hampir semua pendaki akan mendirikan tenda disini, Pondok Salada. Disini kami langsung mendirikan tenda dan masak untuk makan siang. Perut kenyang, matapun mengantuk, matahari yang menyengat panas denga tiupan angin yang sepoi-sepoi membuat mata inipun berayun-ayun. Dan kami terlelap tidur.
Menjelang sore, kami hiking menuju puncak Papandayan. Melihat pemandangan alam yang begitu indah, padang Edelweis, sunset, Gunung Cikuray dan kota Garut. Semuanya menyatu dengan baik. Hmmm,,, Subhanallah.
|
View Cikuray dari Puncak Papandayan |
|
Pemandangan Gunung Cikuray | | |
|
Ladang Edelweis |
|
|
|
|
Sunset dari Puncak Papandayan |
Siang pun berganti malam, kamipun bergegas turun sebelum gelap menyerbu. Kembali ke tempat kami mendirikan tenda, menghabiskan malam dan menunggu pagi datang.
|
Terik Matahari pagi |
Inilah matahari yang menyambut pagi kami di Papandayan. Teriknya yang sangat menghangatkan hati dan tubuh. Pagi disambut dengan senyuman, sarapan dan beres-beres kembali untuk melanjutkan perjalanan, pulang. Rute pulang kami akan melalui danau susu dan hutan mati kemudian melewati danau vulcano. Kembali kami dibuat kagum, dan mengucapkan Subhanallah.
|
Hutan Mati |
|
Danau Vulcano |
|
Kecilnya kami |
|
Aliran Sungai Susu |
|
Kolam susu |
|
Eksis dulu sebelum pulang |
Tak puas rasanya mata ini memandang alam yang begitu indah, ingin kembali lagi menyapa dinginnya udara Papandayan dan menikmati ribuan bintang di malam hari.
kalo dari pondok saladah ke puncak berapa lama yaa?