Jelajahi Duniamu!

Duniaku ibarat sebuah buku, dan perjalananku akan membentuk sebuah buku cerita tentang kehidupan. Mereka yang tidak melakukan perjalanan hanya membaca halaman dari buku itu.

Jelajahi Indonesiamu

Perjalanan seribu batu bermula dari satu langkah. (Lao Tze)

Jelajahi Alammu

Gantungkan azam dan semangatmu setinggi bintang di langit dan rendahkan hatimu serendah mutiara di lautan.

Warnai Duniamu, Harimu dan Langkahmu

Buatlah hidupmu berwarna seperti sebuah pelangi, karena kita melihat kebahagiaan itu ibarat melihat pelangi, tidak pernah berada diatas kepala kita sendiri, tapi selalu berada diatas kepala orang lain.

Kembangkan senyummu

Dunia selalu terlihat lebih cerah dari balik sebuah senyuman. Tersenyumlah !! Dan duniamu akan lebih indah.

Prev Next

Pesona Papandayan

Pendakian ini terbilang dadakan dan cepat, kurang dari seminggu untuk mempersiapkan semuanya. Niat dan keinginan yang kuatlah kami bisa melakukan ini,halah. Gunung Papandayan memang tidak setinggi gunung lainnya yang ada di Jawa Barat, tapi kalau untuk pemandangannya Papandayan emang jagonya. Tidak hanya pemandangan yang indah yang disuguhkan oleh Papandayan tapi udara yang begitu dingin juga akan menyapa hingga ketulang rusuk. hahahaaaa

Berangkat malam menuju Garut, dan sampai subuh di terminal Garut, kami menuju mesjid untuk menghadap Ilahi. Setelah melakukan sujud syukur, kamipun bergegas mencari sarapan. Lapaaarrrr...

Setelah sarapan langsung mencari angkot dan kami berangkat menuju Papandayan. Kurang lebih 2jam perjalanan dari terminal Garut menuju parkiran Papandayan, dengan jalan yang rusak dan debu. Sampai di lapangan parkir Papandayan, kami langsung disambut oleh dinginnya udara dan sinar matahari pagi.

Parkiran di Papandayan
mari berfoto untuk sebelum naik
Registrasi dulu sembari siap-siap untuk mendaki. Dan akhirnya pendakian pun dimulai.

Saat tanjakan pertama
Melewati bukit
Perjalanan yang ditempuh
Eksis dulu
Puncak 1 Papandayan
 Siang hari ditengah matahri sedang terik-teriknya, kami sudah sampai di tempat dimana kami akan bermalam, dan hampir semua pendaki akan mendirikan tenda disini, Pondok Salada. Disini kami langsung mendirikan tenda dan masak untuk makan siang. Perut kenyang, matapun mengantuk, matahari yang menyengat panas denga tiupan angin yang sepoi-sepoi membuat mata inipun berayun-ayun. Dan kami terlelap tidur.

Menjelang sore, kami hiking menuju puncak Papandayan. Melihat pemandangan alam yang begitu indah, padang Edelweis, sunset, Gunung Cikuray dan kota Garut. Semuanya menyatu dengan baik. Hmmm,,, Subhanallah.
View Cikuray dari Puncak Papandayan
Pemandangan Gunung Cikuray
Ladang Edelweis


Sunset dari Puncak Papandayan
Siang pun berganti malam, kamipun bergegas turun sebelum gelap menyerbu. Kembali ke tempat kami mendirikan tenda, menghabiskan malam dan menunggu pagi datang.

Terik Matahari pagi
Inilah matahari yang menyambut pagi kami di Papandayan. Teriknya yang sangat menghangatkan hati dan tubuh. Pagi disambut dengan senyuman, sarapan dan beres-beres kembali untuk melanjutkan perjalanan, pulang. Rute pulang kami akan melalui danau susu dan hutan mati kemudian melewati danau vulcano. Kembali kami dibuat kagum, dan mengucapkan Subhanallah.
Hutan Mati
Danau Vulcano
Kecilnya kami
Aliran Sungai Susu
Kolam susu
Eksis dulu sebelum pulang

Tak puas rasanya mata ini memandang alam yang begitu indah, ingin kembali lagi menyapa dinginnya udara Papandayan dan menikmati ribuan bintang di malam hari.


One Response so far.

  1. hasta says:

    kalo dari pondok saladah ke puncak berapa lama yaa?

Leave a Reply