Cerita ini masih lanjutan dari cerita perjalanan galau kami waktu bulan ramadhan. Sedikit mengulas, niat awalnya ingin melihat dan meyaksikan hujan meteor (perseis rain) dari puncak Bogor, malah meyimpang dari rencana, Ujung Genteng lah tempat yang dipilih. DAMN!!!!
Pagi hari sampai di daerah Ujung Genteng, kami menikmati pemandangan indah dengan udara yang sejuk di Tanah Lot Amanda, setelah puas menikmati keindahan alam dan beristirahat disana, perjalanan kami lanjutkan kembali menuju Pantai Ujung Genteng. Berangkat dari Ujung Genteng, menuju jalan pulang, kami menyempatkan untuk mengunjungi Curug Luhur Cikaso. Sempat nyasar-nyasar juga sih karena dari kami semua tidak ada yang hapal jalan persis menuju ke Curug Cikaso, tapi berkat bertanya sana sini, kami menemukan juga Curug Luhur Cikaso.
|
area parkir di Curug Cikaso |
|
Tukang parkirnya ngaso duluuu ^___^ |
Sampai di tempat parkir, siap-siap menuju Curug Cikaso, sementara yang lain sibuk ganti celana, karena mau mandi-mandi rencananya. Ternyata untuk menuju Curug Cikaso ada 2 akses jalan yang bisa ditempuh, pertama dengan berjalan kaki, mungkin waktu yang ditempuh sekitar 20menit untuk bisa sampai di Curug Cikaso. Dan cara kedua dengan menaiki kapal kecil khusus penumpang yang dikelola oleh masyarakat setempat. Ternyata cukup mahal juga harga sewa kapalnya, 80ribu untuk satu kapal,,wawww,, sungguh tidak sebanding dengan jarak yang ditempuh.
|
foto dulu sebelum naik kapal |
|
kegiatan penduduk lokal |
|
kapal-kapalnya ngasoooo |
|
eksis lagi aaahhh |
|
lagi-lagi eksis di atas perahu |
Benar-benar sebentar rasanya di atas perahu ini, tidak sampai 10 menit kami sudah turun kembali dari perahu, sempat kesal sih karena harganya mahal untuk sewa perahu. Setelah perahu mendarat di tepian, kami pun berjalan menuju Curug Luhur Cikaso, dan sampai didepan tebing-tebing tinggi kamipun terpana, melihat itu. ternyata tebing-tebing tinggi itu adalah Curug Cikaso yang sedang kering, sedikit sekali air yang mengalir di tebing itu. Benar-benar tidak sesuai dengan harapan kami, tapi itu semua tidak mengurangi semangat kami untuk menikmati keindahan alam di Curug Luhur Cikaso.
|
Curugnya kering |
|
Benar-benar sedikit air |
|
ga ada air |
Tidak bisa mandi dan main air tidak berarti harus mati gayakan,, yaps,, foto-foto memang dapat menghibur diri karena kecewa melihat Curug Cikaso yang mengering akibat musim kemarau.
|
Foto keluarga 'Galau' edisi 1 |
|
Foto keluarga 'Galau' edisi 2 |
|
Foto keluarga 'Galau' edisi 3 |
|
Foto keluarga 'Galau' edisi 4 |
|
bener-bener galau ini.. hahahaa |
Setelah foto-foto disana sini dengan berbagai pose dan latar yang berbeda, kamipun istirahat, menikmati sejuknya angin semilir ditengah teriknya matahari. Tidur-tiduran di atas batu-batu besar, bercerita-cerita dan menyiapkan next trip. tring, muncullah trip 'Galau' berikutnya ke Palembang, kampungnya Eko. Hahaaaa
Akhirnya ga berasa sudah hampir 2 jam kami berada di Curug Cikaso ini, maish betah rasanya berleha-leha disini menikmati sejuknya angin semilir, tapi karena waktupun dan mengejar malam sampai Jakarta, makanya kamipun bergegas meningglkan Curug Cikaso.
|
Perjalanan pulang |
Semoga nanti saya bisa kesini lagi, menyaksikan Curug Luhur Cikaso mengalirkan airnya yang begitu deras karena saya ingin merasakan sejuk dan segarnya air Curug Luhur Cikaso.
gan boleh minta cp ente gak ?
ane mau ke sana ke cikaso
ni cp ane 08986225699
sory gan, ane baru buka blog ini..